Fakultas Kehutanan (Fahutan) Universitas Mulawarman (Unmul) sudah tenar dan harum ke mana-mana. Bahkan, sebagai salah satu fakultas favorit, Fahutan Unmul disejajarkan dengan Fahutan IPB dan UGM. Ini karena kualitas pengajar berkualifikasi profesor, doktor dan magister yang mumpuni dari kualitas dan kuantitas.
Fahutan Unmul diakui sudah men-jadi nama besar bagi dunia perguruan tinggi di Indonesia. Pergeseran para-digma masyarakat, juga kecen-derungan permintaan pasar cukup menyumbang berkurangnya peminat di Fahutan. Namun, fakultas ini tetap menjaga dan menjamin lulusan Fahutan bakal punya kesempatan kerja yang menjanjikan dengan menyiapkan staf pengajar profesional dan handal.
“Peminat biasanya dilandasi oleh harapan atau keinginan bagaimana nanti setelah lulus. Oleh karena itu kami akan menjamin itu dengan menyiapkan dosen yang berkompetan dengan mendorong mereka meraih gelar Doktor,” ucap Dekan Fahutan Unmul Prof. Dr. Ir. Abubakar Lahjie, M.Agr, kepada Koran Kaltim, kemarin.
Pihak Fakultas juga menjalin ker-jasama dengan universitas luar negeri untuk menjalankan penelitian dan pertukaran kemampuan teknologi. Antara lain bekerjasam dengan Texas University, Nagoya University, Tokyo University dan beberapa universitas di Malaysia dan Australia.
“Kerjasama ini juga tentunya akan membantu staf pengajar untuk dapat menambah wawasan dan teknologi dari kampus di luar negeri yang berhubungan dengan sektor kehutanan. Sementara untuk penelitian lebih banyak dilakukan di Indonesia,” paparnya.
Soal fasilitas di kampus para rimbawan ini sudah tidak diragukan lagi. Bahkan, dibanding dengan perguruan tinggi lain se-Indonesia, seperti IPB dan UGM, Fahutan Unmul adalah yang terbaik. “Jerman saja sudah berada di sini 10 tahun. Termasuk untuk urusan peralatan kita lebih canggih dibanding IPB dan UGM. Kami memiliki 14 laboratorium (lab), baik itu lab dasar atapun lab fisik kayu, tanah dam fotografi udara dan juga beberapa hutan percobaan, termasuk Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS) yang ada di Lempake,” bebernya.
Abubakar menambahkan, Fahutan juga berupaya menarik calon mahasiswa baru tahun 2013. Seperti dengan sosialisasi ke SMA di Kaltim. Saat ini sudah ada sekitar 180 orang yang diterima melalui jalur undangan. “Misalnya kita jelaskan kegiatan Menteri Kehutanan sekarang lebih diprioritaskan hutan tanaman industri (HTI), betapa pentingnya HTI karena dia terkait relokasinya dengan dua atau tiga tahun terakhr ini terkait masalah banjir. Kalau siswa nanti ke depan melakukan reboisasi atau rehabilitasi yang itupun merupakan penyediakan lapangan pekerjaan,” jelasnya. (eko_unmul)